Entity Relationship Diagram (ERD) adalah sebuah model dari alur data yang dibuat untuk mengambarkan entitas dan relasi antara objek-objek di sebuah sistem secara nyata. Tujuan dari ERD adalah untuk mengambarkan objek data dan relasinya.
Didalam ERD terdapat 2 komponen utama yaitu, Entity (Entitas) dan Relation (Hubungan). Entitas merupakan objek yang mempersentasikan keadaan yang nyata yang nantinya diterapkan didalam sistem yang sedang dibangun. Sedangkan Relasi merupakan kumpulan dari beberapa entitas yang tipenya sama.
Pada ERD relasi antara file direlasikan dengan sebuah kunci relasi (Relation Key), yang merupakan kunci utama dari setiap file. Dalam ERD terdapat 3 macam relasi yang dapat digunakan dalam menghubungkan suatu file dengan yang lain, yaitu :
1. One to One
Relasi ini menghubungkan antara himpunan entitas A dengan paling banyak hanya satu entitas dari himpunan entitas B.
2. One to Many
Relasi ini menghubungkan antara himpunan entitas A yang dapat berhubungan dengan banyak entitas dari himpunan entitas B, tetapi setiap himpunan entitas B hanya dapat berhubungan dengan sau entitas dari himpunan entitas A.
3. Many to Manty
Relasi ini menghubungkan antara banyak entitas dari himpunan entitas A dengan banyak entitas dari himpunan entitas B, begitu sebaliknya.
Berikut adalah simbol-simbol yang dapat digunakan dalam membuat suatu ERD.
AKS
blog'nya arif..
Thursday, 6 April 2017
Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) merupakan cara atau metode untuk membuat suatu rancangan dari sebuah sistem yang akan dibuat, DFD berorientasi pada alur data yang bergerak pada sebuah sistem. dalam membuat suatu alur data dengan DFD kita harus mengetahui notasi dasar dari DFD, yaitu :
DFD memiliki beberapa level yang merupakan hasil perjenjangan dari suatu sistem yang akan dibuat.
1. DFD level 0 (Diagram Context)
DFD level 0 ini mengambarkan secara keseluruhan elemen-elemen sistem dengan subuah proses tunggal dengan data input atau output yang dilakukan secara berurutan.
2. DFD level 1
DFD level 1 mengambarkan proses dan alur data pada DFD level 0 secara lebih detail.
3. DFD level 2
DFD level 2 adalah pengembangan alur data atau pemecahan proses menjadi proses terpisah-pisah, tapi masih berkaitan.
Tuesday, 28 March 2017
Pengertian Sistem Informasi
Pengertian
Sistem
Sistem merupakan
kumpulann dari elemen-elemen yang saling berhubungan, membentuk suatu kesatuan
untuk melaksanakan suatu tujuan tertentu. Model umum sebuah sistem terdiri dari
input, proses dan output.
Gambar Model Umum Sistem
Suatu sistem memiliki karakteristik tertentu, yaitu :
1.
Komponen Sistem (System Component)
Suatu
sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling bekerjasama membentuk suatu
kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa suatu
kesatuan subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
2.
Batas Sistem (System Boundary)
Merupakan
daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan suatu sistem yang lain atau
dengan sistem luar sebagai kesatuan yang menunjukkan ruang lingkup sistem
tersebut.
3.
Lingkungan Luar Sistem (System
Environment)
Apapun
di luar batas sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, bersifat
menguntungkan dan merugikan.
4.
Penghubung Sistem (Sistem Interface)
Interface
media penghubung antara sub sistem dengan sistem yang lain, memungkinkan suatu
sub sistem dapat berinteraksi dengan sub sistem yang lain untuk membentuk satu
kesatuan.
5.
Masukan Sistem (System Input)
Masukan
(input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem dapat berupa, masukan
perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (sinyal input). Maintenance
input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi.
Signal input adalah energi yang diproses untuk subsistem yang lain.
6.
Pengolahan Sistem (System Output)
Hasil
yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa
pembuangan pengolahan sistem, suatu sistem mempunyai bagian pengolahan yang
akan merubah masukan menjadi keluaran.
7.
Sasaran Sistem (System Objectives)
Sistem
harus mempunyai sasaran. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan
yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Sedangkan
suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan.
Gambar Elemen-elemen Sistem
Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau
diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan
keputusan. Sedangkan seumber informasi adalah data. Data merupakan deskripsi
tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang tidak mempunyai makna
sehingga tidak memiliki pengaruh langsung kepada pemakai. Kualitas suatu
informasi tergantung dari 3 hal, yaitu :
1.
Akurat, berarti informasi harus bebas
dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa menyesatkan yang berarti juga informasi
harus mencerminkan maksudnya dengan jelas.
2.
Tepat Waktu, berarti informasi yang
datang pada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi yang telah usang
tidak akan mempunyai arti lagi
3.
Relevan, berarti informasi tersebut
mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi tiap-tiap orang
berbeda-beda.
Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi
adalah sekumpulan komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan
prosedur kerja), pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen
dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu
bidang tertentu. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif
dan efisien.
Didalam
suatu sistem informasi terdapat komponen- komponen, seperti :
1.
Perangkat keras (hardware) : mencakup
piranti-piranti fisik seperti komputer dan printer.
2.
Perangkat lunak (software) atau aplikasi
: sekumpulan intruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses
data.
3.
Prosedur : sekumpulan aturan yang
dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang
dikehendaki.
4.
Orang : semua pihak yang bertanggung
jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran
sistem informasi.
5.
Basis data (database) : sekumpulan
tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
6.
Jaringan komputer dan komunikasi data :
sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resource) dipakai secara bersama
atau diakses oleh sejumlah pemakai.
Gambar Komponen Sistem Informasi
Sumber :
Tuesday, 14 March 2017
Etika dan Profesi Teknik Sistem Informasi
Pengertian Etika Profesi
Etika Profesi menurut Keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994: 6-7 ) adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan profesional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat. Kode Etik Profesi adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas meyatakan apa yang benar dan naik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode Etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.
Profesi : Sistem Analis
Sebagai contoh dari kode etik profesi adalah seorang analis sistem. Apa itu Sistem Analis ?
Sistem Analis adalah seseorang yang bertanggung jawab atas penelitian, perancangan, pengkoordinasian, dan merekomendasikan pemilihan perangkat lunak dan sistem yang paling sesuai dengan kebutuhan organisasi bisnis atau perusahaan. Analis Sistem memegang peranan yang sangat penting dalam proses pemgembangan sistem. Seorang analis sistem harus memiliki setidaknnya empat keahlian seperti : analisis, teknik, manajerial dan interpersonal (berkomunikasi dengan orang lain ).
Kemampuan Analisis memungkinkan seorang analis sistem untuk memahami perilaku organisasi beserta fungsi-fungsinya, pemahaman tersebut akan membantu dalam mengidentifikasi kemungkinan terbaik serta menganalisis penyelesaian permasalahan. Keahlian teknik akan membatu seorang analis sistem untuk memahami potensi dan keterbatasan dari teknologi informasi. Seorang analis sistem harus mampu untuk bekerja dengan berbagai jenis bahasa pemrograman, sistem operasi, serta perangkat keras yang digunakan. Keahlian manajerial akan membantu seorang analis sistem mengelola proyek, sumber daya, resiko dan perubahan. Keahlian interpersonal akan membantu analisi sistem dalam berinteraksi dengan pengguna akhir sebagaimana halnya dengan analis, programer, dan profesi sistem lainya.
Tugas-tugas umum dari Sistem Analis
1. Mengumpulkan dan menganalisis suatu formula, dokumen, file yang berkaitan dengan sistem yang berjalan.
2. Menyusun dan menyajikan laporan perbaikan ( rekomendasi ) dari sistem yang berjalan kepada user.
3. Merancang suatu sistem perbaikan dan mengidentifikasi aplikasi-aplikasi untuk penerapannya pada kompuer.
4. Menganalisis dan menyusun biaya-biaya dan keuntungan dari sistem yang baru.
5. Mengawasi semua kegiatan dalam penerapan sistem yang baru.
Keahlian Sistem Analis
Untuk menjadi seorang profesional sebagai sistem analis harus memiliki pengetahuan dan keahlian sebagai berikut :
1. Pengetahuan dan keterampilan teknologi komputer, bahasa pemograman dan teknik pengolahan data. Termasuk diantaranya keterampilan dalam menggunakan alat dan teknik untuk mengembangkan aplikasi software dan hardware, teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa pemrograman dan sistem operasi.
2. Pengetahuan tentang user atau bisnis secara umum. Seorang sistem analis membutuhkan pengetahuan bisnis perusahaan, paling tidak secara umum, agar dapat berkomunikasi dengan user yang akan menjalankan sistem ini. Pengetahuan bisnis yang sebaiknya dimiliki adalah pengetahuan mengenai akuntasi perusahaan manajemen, marketing, personalia, company policies.
3. Pengetahuan dan keterampilan mengenai meode kualitatif seperti linear programming, dynamic programming, simulasi dan lain sebagainya.
4. Kemampuan menganalisia masalah dan menastikan solusi. Sistem analis umumnya akan menganalisa, memilah dan menguraikan masalah kompleks yang ditimbulkan oleh sistem yang dipakai perusahaan. Kemampuan ini penting untuk mendapatkan solusi masalah.
5. Communocation Skill ( verbal maupun tulisan ) dan kemampuan untuk membina dan menjaga hubungan. Layaknya profesional, kemampuan komunikasi adalah keterampilan esensial untuk berhubungan dengan banyak pihak, terutama user, dalam menyampaikan presentasi, pembuatan laporan dan lain-lain.
6. Sistem analis harus mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian yang khusus. Beberapa pengetahuan dan keahlian yang diperlukan oleh seorang sistem analis yang baik sebagai berikut :
a) Pengetahuan dan keahlian tentang teknik pengolahan data, teknologi komputer dan permograman komputer
b) Pengetahuan tentang bisnis secara umum
c) Pengetahuan tentang metode kuantitatif
d) Ahli memecahkan tentang metode kuantitatif
e) Ahli berkomunikasi dan membina hubungan
f) Memahami metodelogi pemgembangan sistem informasi
Etika Seorang Sistem Analis
Ada beberapa etika yang harus diterapkan sebagai seorang sistem analis, diantaranya :
1. Mampu berkomunikasi dengan baik yaitu pada saat berinteraksi dengan seorang client harus memahami kebutuhan yang diinginkan oleh client, apa yang diminta dari client harus sesuai dan terpenuhi. Berinteraksi dengan desainer untuk mengemukakan antaramuka yang diingkan atas suatu perangkat lunak. Berinteraksi ataupun memandu seorang programer dalam proses pengembangan sistem agar tetap pada batasan-batasannya.
2. Mampu bekerjasama, pada saat sistem analis perantara atau penghubung antara perusahaan penjual perangkat lunak dengan organisasi tempat ia bekerja. Agar diantara kedua pihak tersebut bisa saling percaya harus dibutuhkannya kejujuran.
3. Bersikap tegas dalam memutuskan sesuatu, melakukan pengujian sistem baik dengan data sempel atau data sebenarnya untuk membantu para penguji. Disini seorang sistem analis harus bertindak tegas dalam suatu pengujian sistem agar hasilnya pun berdampak baik juga.
4. Akurat dalam menjalankan proses analisis sistem, pada saat melakukan studi kelayakan sistem komputer harus memiliki keakuratan yang tinggi untuk memutuskan apakah sistem komputer tersebut layak untuk digunakan.
5. Berfikir kreatif dalam pemecahan masalah, bisa menyelesaikan masalah-masalah yang datang dengan menciptakan sistem yang baru dan lebih baik dari sistem sebelumnya.
Kesimpulan
Seorang Sistem Analis diharuskan memiliki kemampuan yang lebih dalam bidang teknologi informasi. seperti pengetahuan dan keterampilan teknologi komputer, bahasa pemograman dan teknik pengolahan data, tentang user atau bisnis secara umum, pengetahuan dan keterampilan mengenai meode kualitatif, kemampuan untuk membina dan menjaga hubungan, dan keahlian-keahlian yang khusus.
Dan sebagai seorang Sistem Analis yang baik harus memperhatikan etika yang sudah ada seperti : Mampu berkomunikasi dengan baik, mampu bekerjasama, bersikap tegas dalam memutuskan sesuatu, akurat dalam menjalankan proses analisis sistem dan berfikir kreatif dalam pemecahan masalah.
Sumber :
Subscribe to:
Posts (Atom)